TINGKAT
PENGETAHUAN IBU TERHADAP
PAP
SMEAR
PROPOSAL
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Individu
pada
Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Statistik Dasar
dalam
Praktik
Kebidanan
Semester II
Kelas Reguler
B
yang
Diampu oleh Ibu
Nur Khafidhoh,
SSiT, M. Kes
oleh :
1. Siti Fatimah (P17424112086)
PROGRAM
STUDI D III KEBIDANAN
POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal
dengan Judul “Tingkat Pengetahuan Ibu
Terhadap Pap Smear” telah disetujui sebagai Karya Tulis Ilmiah dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan.
Semarang, 1 Juli 2013
Dosen Pembimbing
Nur Khafidoh, SsiT, M. Kes,
Mengetahui,
Ketua
Program Studi D-III Kebidanan Semarang
Bahiyatun, SPd, SsiT, M. Kes
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pap Smear” dapat terselesaikan
dengan baik.
Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu tugas. Penulis menyadari
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun.
Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Runjati, M.Mid, selaku Ketua Jurusan DIII Kebidanan
Semarang.
2. Ibu Bahiyatun, SPd, SsiT, M. Kes, selaku Ketua Prodi DIII
Kebidanan Semarang.
3. Ibu Nur Khafidoh, SsiT, M. Kes, selaku pembimbing
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan, arahan serta
dengan kesabarannya membantu dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Kedua orang tuaku dan adikku yang telah memberikan
dukungan moril dan mental.
5. Teman- teman seperjuangan yang telah membantu dalam
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Semua pihak yang terkait yang telah membantu penulis
sehingga terselesainya Proposal Karya Ilmiah ini.
Akhir
kata penulis berharap semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua. Semoga segala amal baik yang rekan- rekan berikan
dapat bermanfaat. Amin.
Semarang, 27 Juni
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN............................................................................ i
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................... iv
DAFTAR
LAMPIRAN..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.................................................................................... 1
B. RumusanMasalah.............................................................................. 3
C. TujuanPenulisan................................................................................. 3
D. ManfaatPenelitian............................................................................... 4
E. KeaslianPenelitian.............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
Landasan Teori .................................................................................. 5
1. Pengertian....................................................................................... 5
2. Dasar-dasar
Mengadakan Deteksi Dini....................................... 10
3. Syarat-syarat
Skrining.................................................................. 12
4. Test Skrining
Kanker.................................................................... 14
B.
Hipotesis........................................................................................... 19
C.
KerangkaTeori.................................................................................. 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. KerangkaKonsep.............................................................................. 21
B. Hipotesa............................................................................................ 21
D. Definisi
Operasional ........................................................................ 22
E. Populasi, Sampel
dan Teknik Sampling ......................................... 25
F. Instrumen atau
Akat Penelitian ....................................................... 26
G. Uji Validitas dan
Rehabilitas ............................................................ 26
H. Metode
Pengumpukan Data ........................................................... 28
I. Metode Pengolahan
Data dan Analisis Data ................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit “yang
menakutkan” tidak saja pada wanita, tetapi juga pada pria dan
anak-anak. Oleh karena itu pada tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari
kanker sedunia. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari
sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker (Eni, 2009).
Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat
menyebar kebagian tubuh lain sehingga dapat menyebabkan kematian. Diantaranya
penyakit kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu yang menyebabkan kematian
pada wanita. Adapun kunci dari upaya penyembuhan semua jenis penyakit kanker
adalah pendeteksian dini. Pap Smear
merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam mendeteksi dini kanker
serviks yang efektif, sederhana, dan murah (Eni, 2009).
Gambaran paling akhir pada kanker serviks menunjukkan
bahwa sebanyak 4467 kasus yang dicatat tahun 1988, sekitar 1800 kasus berakhir
fatal. Dari keseluruhannya, 85 % dari wanita yang menderita kanker serviks
tersebut tidak pernah melakukan Pap Smear.
Sementara dampak dari tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear adalah tidak terdeteksinya gejala awal kanker serviks
(Evennet, 2004).
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan sat ini angka kejadian kanker serviks di Indonesia sekitar 90-100
orang /100.000 penduduk. Termasuk yang paling tertinggi di dunia, dengan
rata-rata kasus baru/tahun sebanyak 200.000 kasus. Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 memperkirakan 60 juta wanita Indonesia
terkena kanker serviks (Junita, 2009).
Di Indonesia hanya 3% wanita yang
melakukan Pap Smear. Sebagian besar
melakukan pemeriksaan diri setelah perkembangan stadium lanjut dan ketika sudah
sulit untuk ditangani, sehingga hal tersebut meningkatkan Angka Kematian Ibu
(AKI) yang tinggi, mencapai 20/hari. Itu berarti
setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks (Junita,
2009)
Kanker serviks cenderung muncul
pada wanita berusia 35-55 tahun. Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia
(YKI) pada tahun 2007 menyebutkan setiap tahunnya sekitar 500.000 wanita di
diagnosa menderita kanker dan lebih dari 250.000 meninggal dunia. Selain itu
kanker serviks juga muncul pada wanita derngan usia yang lebih muda (Heru,
2009)
Berdasarkan riset terbaru DepKes
RI, para gadis remaja dengan usia 10-14 tahun juga termasuk dalam kelompok
resiko terkena kanker serviks. Dimana hubungan Seksual di usia muda
(di bawah 15 tahun) beresiko tinggi terhadap kemungkinan terkena kanker
serviks, karena rentan terhadap penyakit menular seksual (Junita, 2009).
Dinegara-negara maju, Pap Smear telah terbukti menurunkan
kejadian kanker serviks invasif sebesar 46-76% dan mortalitas kanker
serviks sebesar 50-60%. Namun di Indonesia tercatat hanya 5% penduduk wanita
Indonesia yang melakukan pemeriksaan Pap
Smear secara rutin. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai Pap Smear
(Chintami, 2009)
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Pemeriksaan Pap Smear di
Dusun VII Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun
2010". (http://kti-akbid.blogspot.com/2011/04/kti-gambaran-pengetahuan-ibu-tentang_17.html)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka peneliti ingin mengetahui “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear
di Desa Waru Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2013".
Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, berdasarkan
identifikasi
masalahyang sudah dibuat maka dapat di rumuskan masalah penelitian, yaitu: “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear”.
masalahyang sudah dibuat maka dapat di rumuskan masalah penelitian, yaitu: “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear tahun 2013".
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ”Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pap Smear Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Waru Kecamatan Rembang Kabuapten Rembang Tahun 2013”.
2. Untuk mengetahui ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pap Smear Berdasarkan
Sumber Informasi di Desa Waru Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2013”.
3. Untuk mengetahui ”Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemeriksaan Pap Smear
Berdasarkan Pekerjaan di Desa Waru Kecamatan Rembang Kabuapten Rembang Tahun 2013”.
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Penulis atau peneliti
Agar penulis mengetahui tentang kegunaan dan manfaat Pap Smear.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai
bahan bacaan perpustakaan Akademi Kebidanan Poltekkes
Semarang dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta agar
peneliti selanjutnya dapat menindak lanjuti dan lebih menyempurnakan penelitian
ini.
3. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai
masukan dan informasi pada ibu untuk lebih berperan dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap pemeriksaan Pap Smear di desa Waru.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh Eni dengan
judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Pemeriksaan Pap Smear di Dusun VII
Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010”.
Sedangkan dalam penelitian ini peneliti ingin
mendalamilebih jauh tentang tingkat pengetahuan Ibu tentang Pap Smear.
BAB
II
DAFTAR PUSTAKA
A. Landasan
Teori
1.
Pengertian
a.
Pengetahuan
Pengetahuan
merupakan hasil “ tahu” dan ini terjadi setelah orang orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan melalui objek terjadi
melalui panca indra manusia yakn penglihatan, pendengaran penciuman, arasa dan
raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan
telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dan membentuk
tindakan ( wawan, 2010).
Pengetahuan
atau kognitif merupakka domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorrang, sebab dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perrilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
b.
Tingkatan
pengetahuan
Menurut
noto Atmojo, 2003) pengetahuan dibagi dalam domain kognitif yang mempunyai 6 (
enam ) tingkat pengetahuan yaitu:
a. Tahu
( know )
Tahu
dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima yaitu
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
Memahami
diartikan sebagi suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat
mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah memahami
materi ham dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan
abjad atau materi yang telah dipelajari.
c. Aplikasi
(application)
Aplikasi
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempergunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisa
(analysis)
Analisis
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam
komponen- komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
e. Sintesis
(synthesis)
Sinttesis
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk meltakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalan suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun, merencanakan, dapat menyesuaikan
terhadap suatu teori yang sudah ada.
f. Evaluasi
(evaluation)
Evaluasi
ini diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria- criteria yang telah
ada.
c.
Ibu
Seorang wanita yang lemah lembut dan dapat
melahirkan seorang keturan dari rahimnya. Mempunyai kasih sayang yang tulus
kepada anaknya, dan mampu membimbing sampai ia tidak kenal lelah.
d.
Pap
Smear
Pap smear merupakan
kepanjangan dari Papanicolau test. Tes ini ditemukan oleh Georgios
Papanikolaou. Tes ini merupakan tes yang digunakan untuk melakukan skrening
terhadap adanya proses keganasan (kanker) pada daerah leher rahim (servik).
http://brianngeblog.blogspot.com/2009/02/mengapa-perlu-pap-smear-deteksi-dini_8138.html
http://brianngeblog.blogspot.com/2009/02/mengapa-perlu-pap-smear-deteksi-dini_8138.html
Deteksi dini kanker ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau
kelainan yang secara iklas belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan,
atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan
orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat tetapi sesungguhnya
menderita kelainan.
2.
Dasar-Dasar Mengadakan Deteksi
Dini
Deteksi kanker didasarkan atas kenyataan-kenyataan berikut:
a.
Perjalanan penyakit kanker umumnya cukup lama sebelum mengadakan invasi
keluar organ atau sebelum mengadakan metastase.
b.
Banyak kasus kanker yang timbul dari tumor atau lesi pra kanker yang
telah lama ada.
c.
Lebih dari 75% kasus kanker terdapat pada organ atau tempat-tempat yang
mudah diperiksa sehingga dapat dikemukakan.
d.
Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya dalam
stadium lanjut.
e.
Hasil pengobatan kanker dini jauh lebih baik dari lanjut. Kanker dini
dapat disembuhkan dan kanker lanjut sukar atau tidak dapat disembuhkan lagi.
Makin dini kanker itu dapat ditemukan dan diobati maka makin prognosenya.
Pengobatan tumor jinak dan lesi pra kanker. Mencegah timbulnya kanker, dan ini
merupakan prevensi primer terhadap kanker.
f.
Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi.
3. Syarat-syarat Skrining
a.
Test cukup sensitif dan spesifik
b.
Test dapat diterima oleh masyarakat, aman, tidak berbahaya, murah, dan
sederhana
c.
Penyakit atau masalah yang akan di screening merupakan masalah yang
cukup serius, prevalensi tinggi, merupakan masalah kesehatan masyarakat
d.
Kebijakan intervensi atau pengobatan yang akan dilakukan setelah
dilaksanakan screening harus jelas
Yang perlu diperhatikan pada
saat melaksanakan skrining:
1.
Populasi yang di-skrining harus ditentukan.
2.
Gejala dini dan faktor risiko dari masalah atau penyakit yang akan di
skrining harus diketahui terlebih dahulu.
3.
Metode dari test atau pemeriksaan skrining tersebut harus jelas.
Macam-macam skrining:
a.
Skrining kasus (case-finding)
Skrining untuk menemukan adanya suatu penyakit dan
kemudian memberi pengobatannya.
b.
Skrining selektif (selective
screening)
Skrining pada golongan penduduk yang mempunyai risiko
tinggi mendapat kanker.
c.
Skrining masa (mass screening)
Pemeriksaan seluruh penduduk pada golongan umur
tertentu, dalam suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang tertentu untuk
mencari kanker dini.
d.
Skrining multipel (multiple
screening)
Skrining untuk satu atau lebih jenis kanker pada
golongan penduduk.
Cara-cara skrining
1.
Pemeriksaan klinik
Dikerjakan pemeriksaan klinis secara cepat pada satu
atau lebih organ tubuh.
2.
Sitologi
Pemeriksaan sitologi dari sel-sel yang terlepas secara
alamiah (exfoliasi) atau dilepaskan dari permukaan tubuh, dengan cara hapusan,
gosokan, kerokan, dsb. Seperti ulit, bronchus, lambung, uterus, serviks atau
dari sekedar tubuh.
3.
Test biokimia atau immunolgi
Beberapa jenis kanker menghasilkan protein, enzym,
metabolit, antibodi, dsb, yang merupakan pertanda adanya kanker (marker) yang
dapat dideteksi dalam darah atau kencing, seperti:
a.
Alfa Protein (AFP)
b.
Carcino Embryonic Antigen (CEA)
c.
Human Chronic Gonadotropin (HCG)
d.
CA 125
4.
Pemeriksaan radiografi
Beberapa lesi yang terdapat dalam tubuh dapat dengan
mudah dilihat pada X-foto, seperti mamografi untuk kanker payudara.
4. Test Skrining Kanker
Metode yang digunakan untuk
mendeteksitarget kanker spesifik, dan bisa terdiri dari modalitas tunggal maupun
kombinasi dari berbagai tes.
Individu
Yang Di Skrining
Biasanya
individu tidak menjadi pasien sampai pemeriksaan skriningnya abnormal. Jadi,
individu yang di skrining sebaiknya diidentifikasi sebagai subjek daripada
pasien.
Populasi
Target
Menentukan
karakteristik individu yang tepat untuk menjalani pemeriksaan skrining.
Karakteristik populasi target yang umum antara lain, jenis kelamin, riwayat
keluarga, faktor resiko yang spesifik, daerah geografis kelahiran atau tempat
tinggal, ras/etnis dan umur.
Diagnosis
Pemeriksaan skrining kanker
dapat mengidentifikasi individu asimptomatis yang memiliki kemumgkinan tinggi
terkena kanker. Individu yang diskrining dibagi menjadi dua, hasil tesnya
normal (kemungkinan tinggi tidak terkena kanker) dan abnormal (kemungkinan
tinggi terkena kanker). Beberapa individu yang hasil skriningnya normal, kanker
dapat terdeteksi melalui tes diagnostik melalui biopsi (tes skrining false
negatif). Semua individu yang skriningnya abnormal membutuhkan evaluasi diagnostik.
Sebagian individu yang hasilnya abnormal, tetapi evaluasi diagnostik tidak
menunjukkan adanya kanker disebut tes skrining false positif.
Riwayat
alamiah penyakit
1.
Memberikan dasar pada perencanaan intervensi, karena
penyakit berkembang mengikuti perjalanan riwayat alamiah penyakit disertai
dengan perubahan-perubahan patologis yang sulit untuk kembali ke normal bila
tanpa pencegahan.
2.
Tujuan utama pencegahan: mengambalikan proses patologis
ke arah normal sedini mungkin → pencegahan terhadap kerusakan lebih lanjut.
3.
Terdapat 2 periode:
a.
Prepathogenesis
-
Susceptibility
-
Adaptation
b.
Pathogenesis
-
Early diagnosis
-
Clinic
Pencegahan Primer
Definisi
Pencegahan terhadap etiologi penyakit. Perlu dilakukan
penelitian lebih mendalam tentang etiologi. Faktor pencetus, faktor risiko
timbulnya kanker, dan berupaya melenyapkan pengaruhnya bagi manusia. Kepada
masyarakat dilakukan penerangan kesehatan masyarakat tentang pencegahan kanker,
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kanker, mencegahnya sebelum terjadi.
Metode
Pencegahan primer yang umum adalah:
1.
Mengubah higine buruk, menjaga pola hidup sehat.
Ini merupakan upaya yang paling hemat dan efektif.
Dalam suatu studi retrospektif perbandingan mortalitas
yang melibatkan 1juta orang meninggal di Cina, diantara pria berusia 35-36
tahun yang merokok, mortalitas akibat penyakit saluran napas lebih tinggi 31%,
akibat penyakit pembuluh darah lebih tinggi 15%, ketiga mortalitas itu berbeda
sangat bermakna (P<0.000I). dari kematian akibat tembakau, penyakit paru
obstruktif menahun menduduki 45%, kanker paru 15%, kanker esofagus, kanker
lambung, kanker hati, tuberkulosis, apopleksi dan penyakit jantung iskemik
masing-masing 5%-8%. Di seluruh cina dari setiap 4 orang perokok, terdapat satu
orang meninggal prematur. Hasil serupa diperoleh pula dari suatu studi
prospektif secara nasional. Di Cina diperkirakan terdapat 300 juta perokok
berusia 15tahun ke atas, perokok pasif mencapai 53,48%. Jadi jelas bahwa
larangan merokok merupakan tugas penting upaya pencegahan kanker.
2.
Membangun metode pencegahan dengan vaksinasi dan prevensi
kimiawi.
Terhadap virus yang sudah cukup jelas berkaitan kausal
dengan kanker. Dapat dilakukan vaksinasi untuk mencegah kanker tersebut. Vaksin
terjadap virus hepatisis B untuk mencegah timbulnya hepatoma, hasilnya cukup
baik. Penelitian pembuatan vaksin papilomavirus humanus. Vaksinasi terhadap
papilomavirus humanus tipe 16, 18, 31, 45 berjalan lancar.
3.
Komposisi nutrisi rasional
Insiden kanker kolon, kanker mamae berkaitan dengan diet
tinggi lemak, sedangkan kanker esofagus dan lain-lain berkaitan dengan nutrisi
tidak seimbang, defisiensi protein dan zat gizi tertentu. Kelebihan masukan
garam selain berkaitan dengan hipertensi. Juga berkaitan dengan kanker lambung.
Harus diperhatikan keseimbangan nutrisi, mengurangi masukan lemak, kolesterol,
memperbanyak makanan kaya vitamin A, C, E dan selulosa. Tidak mengkonsumsi
makanan yang telah berjamur, hangus terbakar, terlalu asin atau terlalu panas.
Yang berefek preventif cukup jelas adalah tamoksifen untuk prevensi kanker
mamae. Vitamin A untuk prevensi leukoplakia rongga mulut, kanker primer kedua
di kepala dan leher atau kanker paru pada mantan perokok. Aspirin untuk
prevensi kanker kolon, dll.
4.
Meneliti, menentukan zat pencetus dan pemicu kanker di
lingkungan. Meningkatkan upaya pemantauan, pengendalian dan pemberantasan
terhadap zat pencetus dan pemicu kanker yang telah diketahui, menghindari
polusi lingkungan.
Prevensi primer
ialah usaha untuk mencegah timbulnya kanker dengan menghilangkan dan atau
melindungi tubuh dari kontak dengan karsinogen dan faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kanker.
Penyebab kanker
belum seluruhnya diketahui, tetapi sebagian besar disebabkan oleh kontak dengan
karsinogen. Diperkirakan 70-80% kasus kanker disebabkan karsinogen yang
terdapat dalam lingkungan hidup kita, dan 30-40 kanker ada hubungannya dengan
tembakau (UICC, 1987).
Dalam karsinogenesis timbulnya kanker telah diuraikan ada
inisiator dan promotor, yang memungkinkan kita mengadakan prevensi akan
timbulnya kanker itu.
Pencegahan Sekunder
Definisi
Penemuan dini.
Diagnosis dini dan terapi dini terhadap kanker
Metode
Melalui pemeriksaan penapisan terhadap masyarakat untuk pencegahan
sekunder kanker. Melalui pemeriksaan terhadap masyarakat ditemukan penderita
kanker dini yang belum memiliki keluhan subjektif, kelompok orang beresiko tinggi
kanker, lesi prakanker, lalu dilakukan intervensi untuk memutus perjalanan
penyakit.
Di tingkat dunia, kanker leher rahim menyerang kaum wanita yang tidak
mendapatkan pemeriksaan penapisan yang memadai. Menurut prinsip pengendalian
kanker dari WHO, penapisan dapat menurunkan mordibitas dan mortalitas sebanyak
60%. Di Cina terhadap wanita berusia diatas 21tahun dengan riwayat kehidupan
seksual atau wanita dengan kehidupan seksual 3tahun keatas, dilakuakn Pap’s
smear dan belaknagn ini dengan pemeriksaan DNA papilomavirus humanus sebagai
metode penapisan dalam upaya preventif terpadu, mortalitas kanker leher rahim
nasional (penduduk Cina distandarisasi) telah turun dari 10,28/100.000 pada
dasawarsa 1970an menjadi 3.25/100.000 menjadi 3.25/100.000 pada dasawarsa
1990an, posisi mortalitas juga turun dari posisi ketiga menjadi keenam.
Prevensi sekunder adalah usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih
lanjut karena kanker itu dengan deteksi dini dan diagnosis kanker serta
pengobatan dengan segera. Pada stadium dini kerusakan yang ditimbulkan oleh
kanker itu masih kecil, sehingga bila segera diobati dengan baik diharapkan
penderita dapat dibebaskan dari cengkraman kanker dan dapat hidup dengan
normal.
Pencegahan Tersier
Definisi
Upaya meningkatkan angka kesembuhan, angka survival, dan kualitas hidup
dalam terapi kanker. Perhatian terapi ditunjukan pada penatalaksanaan nyer,
paliasi, dan rehabilitasi.
Metode
Perlu membuat pedoman baku dalam diagnosa, terapi dan rehabilitasi
pasien. Selain itu, perlu memberi petunjuk bagi terapi faal, psikologis,
nutrisi dan pelatihan. Mengembangkan terapi paliatif dan mengatasi nyeri,
meningkatkan kualitas hidup pasien stadium lanjut, memperhatikan perawatan
pasien tersebut.
Prevensi tertier ialah usaha untuk mencegah timbulnya komplikasi kanker.
Komplikasi apa yang mungkin akan timbul dapat diantipasi kalau kuta mengetahui
kanker itu, patologi serta epidemologinya. Prevensi tertier itu kiranya hampir
sama dengan terapi dan rehabilitasi kanker, hanya ditinjau dari sudut lain.
Cara-cara Pencegahan Kanker
Ada beberapa cara untuk prevensi primer kanker
a.
Hentikan atau Ubah gaya hidup (LifeStyle)yang
memperbesar Risiko Mendapat Kanker, seperti:
1.
Kebiasaan merokok
Merokok memperbesar kemungkinan mendapat kanker paru,
mulut, nasopharynx, larynx, oesophagus.
2.
Kebiasaan makan sirih (menginang)
Menginang memperbesar kemungkinan mendapat kanker
bibir dan mulut lainnya, oropharynx, dsb.
3.
Kebiasaan berjemur di terik matahari
Ini memperbesar kemungkinan mendapat kanker kulit
4.
Kebiasaan makanan dan minuman
Ada makan dan minuman yang memperbesar atau
memperkecil risiko mendapat kanker. Hindarilah makanan atau minuman yang
memperbesar risiko mendapat kanker dan makanlah makanan atau minuman yang
memperkecil risiko mendapat kanker itu.
5.
Kurang menjaga hygiene dengan baik:
a.
Hygiene kulit
b.
Hygiene seksual
c.
Hygiene mulut
d.
Dsb.
b.
Lindungi Diri Atau Hindari Kontak Dengan Karsinogen
Lindungilah diri atau kontak dengan karsinogen, dengan
patuh terhadap peraturan keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindung yang
sesuai. Misalnya memakai: masker, baju dan alat pelindung lainnya.
1.
Tambang: minyak tanah, batu bara, uranium, asbes, aspal, nikel. Chrom,
dsb.
2.
Pabrik: cat, insektisida, tekstil, kulit, farmasi, dsb.
3.
Laboratorium: radiologi, kimia, farmasi, dsb.
4.
Lapangan terbuka: petani. Nelayan, dsb.
c.
Obati Tumor Jinak Dan Lesi Pra-kanker
Pengobatan tumor jinak dan lesi pra-kanker, merupakan tindakan
prevensi primer yang jauh lebih murah dan efektif dari pengobatan kalau telah
terjadi kanker invasif, seperti:
1.
Tumor jinak
2.
Lesi pra-ganas
3.
Kanker in situ
d.
Jaga Diri Terhadap Kanker
Walaupun kanker itu dapat timbul dimana-mana dalam
tubuh, tetapi umumnya banyak timbul pada organ tertentu dalam tubuh. Organ itu
perlu diperhatikan dan dijaga, supaya kanker itu jangan tumbuh disitu dan
kalaupun tumbuh dapat ditemukan pada stadium dini:
1.
Serviks
Pap test setahun sekali dan hindari ganti-ganti partner
2.
Mamma
Periksa payudara sendiri sebulan sekali dan hindari
makanan yang banyak berlemak
3.
Kulit
Hindari terik matahari yang berlebihan dan obati lesi
pra-kanker
4.
Paru
Jangan atau hentikan merokok dan pakai masker bila
bekerja ditempat yang ada polusi udara
5.
Mulut
Jaga hygiene mulut dan hentikan merokok serat
menginang
6.
Rektum
Makan makanan yang banyak berserat
7.
Hati
Hindari makanan yang terkontaminasi alatoksin dan
vaksin hepatitis
8.
Lain-lain
a.
Jagalah kesehatan, dan
b.
Check up kesehatan setahun sekali
setelah umur 40tahun.
B.
Hipotesis
Tingkat pengetahuan Ibu
terhadap pap smear cukup tinggi.
C.
Kerangka Teori
Macam-macam skrining
1. case-finding
2. selective screening
3. mass screening
4. multiple screening
|
Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Papa Smear
|
Tingkat Pengetahuan
|
Faktor-Faktor Dilakukannya Pap Smear
a. Pengetahuan
b. Tingkatan pengetahuan
c. Ibu
d. Pap Smear
|
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Kerangka Konsep
Faktor resiko kanker serviks:
1.
Faktor reproduksi dan seksual
2.
Etnis minoritas
3.
Paparan tembakau (perokok)
4.
Diet Rendah Karotenoid dan Defisiensi Asam
Folat
|
B. Hipotesa
1.
Pengertian
Hipotesa
Secara konseptual hipotesis
merupakan suatu hubungan logis antara dua atau lebih varibel dalam bentuk
pernyataan yang selanjutnya diuji sehingga pada gilirannya akan didapatkan
solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada (Nasution dan Usman, 2007).
2.
Hipotesa
Penelitian
Hipotesa penelitian yang
dapat penulis rumuskan dalam proposal penelitian ini adalah :
a.
Ha
(Hipotesa alternatif, hipotesa kerja atau hipotesa teori) merupakan hipotesa
yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yang akan dilakukan
(Machfoedz et al, 2005). Ha - Ada hubungan dukungan suami dengan kecemasan ibu
hamil primigravida di BPS Ny. Kusmiasih Desa Gembong Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati. Alat ukurnya menggunakan kuesioner.
b.
Ho
(Hipotesa nihil, hipotesa nol) yaitu hipotesa yang secara statistic tidak ada
hubungan atau tidak ada perbedaan antar variabel yang dinyatakan di dalam
hipotesa kerja (Machfoedz et al, 2005). Ho – Tidak ada hubungan antara dukungan
suami dengan kecemasan ibu hamil primigravida di BPS Ny. Kusmiasih Desa
Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Alat ukurnya menggunakan kuesioner.
C.
Jenis Penelitian dan Desain
Penelitian
Rancangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian diskriptif, yaitu
sutau metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau diskriptif( Notoatmodjo,
2005). Penelitian ini akan meneliti tentang tingkat pengetahuan ibu tentang Pup Smear di Ds. Waru Kec. Rembang Kab. Rembang.
D.
Definisi Operasional.
Defenisi operasional adalah
mendefenisikan fariabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yag
dimiliki. Memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.
1.
Karakteristik
Responden Penelitian
a.
Umur
1)
Pengertian
Umur adalah umur ibu yang dihitung sejak ibu melahirkan
menurut tahun sampai dengan tahun ini
yang dibuktikan dengan akta kelahiran/ KTP.
2)
Alat
Ukur : kuesioner
3)
Kategori
a)
Kelompok
umur < 20 tahun
b)
Kelompok
umur 20- 35 tahun
c)
Kelompok
umur >35 tahun
4)
Skala:
Ordinal
b.
Pendidikan
1)
Pengertian
Pendidikan ini mengukur pendidikan formal terakhir yang
dimiliki responden, dihitung berdasarkan penggolongan angkatan yang diakui
pemerintah.
2)
Alat
ukur: koesione
3)
Kategori:
a)
Pendidikan
dasar : SD/MI, SMP/MTS
b)
Pendidikan
menengah: SMA/SMK/MA
c)
Perguruan
tinggi: Akademi Institusi, Sekolah
Tinngi Universitas.
4)
Skala:
Ordinal
c.
Pekerjaan
1)
Pengertian
Pekerjaan adalah jenis pekerjaaan umum atau sampingan
yang dilakukan oleh responden untuk memperoleh penghasilan
2)
Alat
ukur: kuesioner
3)
Skala:
Nominal
4)
Kategori
:
a)
Ibu
bekerja
1.
Pedagang
2.
Swasta
3.
PNS
4.
Petani
b)
Ibu
tidak bekerja
1.
Ibu
rumah tangga.
2.
Pengetahuan
tentang
kanker serviks
a.
Pengertian
Pengetahuan adalah pengetahuan atau pemahaman ibu yang
berkaitan dengan kanker serviks meliputi pengertian, tujuan, macam- macam tanda bahaya
dan penanganannya.
b.
Alat
ukur: kuesioner
c.
Penilaian
pengetahuan
Untuk jawaban benar
diberikan nilai 1 Untuk jawaban salah diberikan nilai 0.
d.
Kategori
1)
Penegetahuan
baik: jika skor jawaban benar adalah 76-100% atau menjawab 6-10 soal.
2)
Penegetahuan
baik: jika skor jawaban benar adalah 56-75% atau menjawab 2-5 soal.
3)
Penegetahuan
baik: jika skor jawaban benar adalah <56% atau menjawab < 1 soal.
e.
Skala:
Ordinal
E. Populasi,
Sampel dan Teknik Sampling
1.
Populasi
Populasi adalah wilayah genneralisasi
yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
trtentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan ( Sugiyono,2007).
Rata- rata perbulan jumlah kunjungan
ibu hamil di Puskesmas Ds. Waru
Kec. Rembang
Kab. Rembang adalah 20
orang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas Ds. Waru Kec. Rembang Kab. Rembang pada tahun 2013.
2.
Sampel
Sampelnya adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono). Jadi besar sampel
yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 20 sampel, dihitung dengan menggunakan
rumus Notoatmodjo (2005) karena populasi < 10.000. untuk teknik sampling
akan menggunakan sampel jenuh. Sempel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering digunakan bila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 20
orang penelitian yang ingin membuan
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah sampel jenuh
adalah sensus,dimana semua anggota populasi dijadikan sampel ( Sugiyono, 2007).
3.
Teknilk
sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik accidental sampling yaitu
responden yang secara kebetulan ditemui peneliti saat penelitian dan memenuhi
syarat sebagai sampel dan cocok sebagai sumber data. ( Sugiyono, 2007)
F. Instrumen
/ Alat Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan
koesioner tertutup ( close ended) yaitu kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih sesuai dengan pengetahuannya( Arikunto, 2006).kuesioner
tersbut terdiri dari dua bagian, bagian pertama berisi identitas dan
karakteristik responden terdiri atas umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas.
Bagian kedua pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan terdiri atas
pengertian, tujuan macam tanda bahaya dan penanganannya.
G. Uji
Validitas dan Rehabilitas
1.
Uji
validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrument (Notoatmodjo, 2005).
Suatu instrument yang valid dan sahih mempunyai validita yang tinggi.
Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memilik validitas rendah (Arikunto,
2005).
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan
menggunakan rumusan korelasi produk
moment pearson ( Arikunto, 2002).
Rumus
keterangan:
r hitung:
koefisien korelasi
∑XY: junlah
skor item
∑Yi: jumlah
skor total (item)
n: jumlah responden
pelaksanaan
uji validitas dilakukan pada 20 ibu hamil di puskesmas Ds. Waru, karena ibu hamil di
Puskesmas Ds. Waru
memiliki karekteristik yang hampir sama dengan ibu hamil di puskesmas Ds. Waru. pernyataan dikatakan
valid bila r hitung lebih dari atau sama denga r table ( 0,004).
Uji
coba kuesioner tersebut telah dilakukan kepada 20 responden untuk menguji
validitas dan reabilitan kuesioner. Setelah kuesioner pengetahuan diisi oleh 20
responden kemudian diuji dengan progam SPSS ( stastistical package For Social Science) for windows versi 13,0didapatkan
hasil r hitung pengetahuan= 0,575-0,444 dengan 20 pernyataan valid semua
pernyataan valid digunakan untuk penelitian.
2.
Uji
rehabilitas
Rehabilitas
adalah suatu cara untuuk mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Hal ini berarti dapat menunjukkan
a = keterangan:
a = keterangan:
n = realibilitas
instrument
∑
:
jumlah varians butir:
varians total
K: banyaknya
butir pertanyaan item
Dikatakan reliable jika
besarnya korelasi tersebut minima lebih dari atau sam adengan 0,70.
H.
Metode pengumpulan data.
Teknik
pengumpulan data adalah suatu metode untuk memperoleh data dengan metode yang telah
ditentukan oleh peneliti
1.
Jenis
data yang dikumpulkan
Jenis data yang digunakan adalah data primer ( umur,
pendidikan, pekerjaan dan paritas dan pengetahuan tentang tanda bahaya kanker) dimana data yang
diperoleh langsung dari responden yang mengisis kuesioner dengan didampingi
peneliti untuk menghindari kekeliruan. ( arikunto, 2006)/
2.
Cara
pengumpulan data
a.
Sebelum
penelitian dilakukan peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian dan
pengisisan kuesioner.
b.
Responden
dibagikan kuesioner dan diminta mempelajari terlebih dahulu. Bila pernyataan
tidak jelas atau kurang jelas maka diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan
c.
Mempersilahkan
kepada responden untuk mengisi kuesioner sesuai petunjuk
d.
Kuesioner
yang telah diisi, kemudian di dikumpulkan dan kemudian diperiksa kelengkapan
leh peneliti kemudian diakukan analisis
I. Metode
pengolahan data dan analisis data.
1.
Tehnik
pengolahan data
Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan SPSS dan
diperhitungkan prosentase sebgai berikut:
Kode 3. Pekerjaan responden bekerja diberi kode 1 dan
tidak bekerja diberi kode parita responden primipara diberi kode 1 dan
multipara diberi kode 2. Pengetahuan responden baik diberi kode 1, dan cukup
diberi kode 2, kurang diiberi kode 3.
a.
Scoring
Teknik
ini dilakukan dengan memberikan tanda atau klasifikasi pada masing- masing
jawaban dengan kode berupa tanda (√) untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya kehamilan. Untuk pernyataan favourable jawaban benar diberi skor 1dan jawaban salah diberi skor
0. Untuk pernyataan unfavourable jawaban
benar diberi skor 0 jawaban salah diberi skor 1.
b.
Tabulating
Mengelompokkan data daam suatu table
tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam pengolahan data ini kode
pada kuesioner atau jawaban kuesioner dipindahkan pada table atau tabulasi
hasil penelitian agar mudah dianalisa. Proses tabulasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan perhitungan manual dan menggunakan
progam. Dalam penelitian ini proses tabulasi data dan analisis data menggunakan
progam SPSS.
Tabulating dilakukan dengan memasukkan
data- data hasil penelitian ke dalam table- table sesuai criteria yang telah
ditentukan. Untuk setiap total skor jawaban responden di masukkan ke dalam
table.
c.
Editing
Memeriksa
terlebih dahulu meliputi pengecekan kelengkapan identitas, subjek peneliti
mengecek kelengkapan data, mengecek macam isian data. Editing dimaksudkan untuk
memahami daftar tiap pertanyaan yang diisi lengkap untuk mengkoreksi data untuk
mendapatkan kelengkapan pengisisan atau jawaban yang tidak jelas sehingga
terjadi kesalahan atau kekurangan data sehingga dapat dengan mudah dilihat dan
segera dilakukan perbaikan.
Setelah
dilakukan editing oleh peneliti, lembar
kuesioner yang berjumlah 20
responden dikumpulkan kepada peneliti. Peneliti mengkoreksi kelengkapan,
pengisian yang sudah terkumpul , semua data telah lengkap sehingga peneliti
tidak perlu melakukan perbaikan.
d.
Coding
Memberikan kode jawaban dengan angka
atau dengan kode lain seperti symbol- symbol untuk setiap jawaban. Setelah data
terkumpul dan selesai diedit dilapangan tahap berikutnya adalah memberikan
kode pada kuesioner untuk memudahkan
analisis data. Kode responden diberi nomor 01-20. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah pengolahan data.Umur responden <20 tahun kode 1, umur 20-35
tahun diberi kode 2 dan umur >35 tahun diberi kode 3 .
2.
Teknik
Analisis Data
data yang sudah ada, dianalisa dengan
menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa variable secara deskriptif
dengan menghitung table frekuensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik
dari subjek yang diteliti. Instrument (kuesioner) penelitian menggunakan
pilihan jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawabana yang salah diberi nilai
0, kemudian nilai jumlah diprosentase dengan rumus ebagai berikut
X=
x 100%
Keterangan
X: hasil
presentase
F: frekuensi hasil
pencapaian
n: total seluruh observasi.
Setelah data terkumpul kemudian dikelompokkan menurut
jenis, tingkat pengetahuan masing- masing, dimassukkan dalam table dan dikategorikan
menjadi skala yang berupa data orginal (Arikunto,2002).
DAFTAR
PUSTAKA
Rasjidi, imam.
2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker.
Jakarta: Sagung Seto Indonesia.
Lestadi,
Julisar. 2009. Sitologi Pap Smear (Alat Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker
Rahim). Jakarta: EGC
Faisal.
2011. “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Pap Smear di Desa xxxxx”
dalam http://kti-akbid.blogspot.com/2011/04/kti-gambaran-pengetahuan-ibu-tentang_17.html
diakses 17 April 2011
Sigalingging, Ganda. 2009. “Pengaruh Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin Sam Medan”
dalam http://uda.ac.id/jurnal/files/Ganda%20Sigalingging2.pdf
Brian.
2009. “Deteksi Dini Kanker Leher Rahim” dalam http://brianngeblog.blogspot.com/2009/02/mengapa-perlu-pap-smear-deteksi-dini_8138.html
LEMBAR QUESSIONER PENELITIAN
Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Pap Smear
Pilih jawaban
dibawah dengan menggunakan tanda (√) yang menurut anda paling tepat
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1
|
Apakah anda pernah mendengar pap smear?
|
||
2
|
Apakah anda mengetahui tentang pap smear?
|
||
3
|
Apakah anda pernah periksa pap smear?
|
||
4
|
Apakah anda mengetahui kegunaan pap smear?
|
||
5
|
Apakah anda mengetahui cara kerja pap smear?
|
||
6
|
Apakah anda mengetahui keuntungan pap smear?
|
||
7
|
Apakah anda mengetahui efek samping dari pap smear?
|
||
8
|
Apakah anda mengetahui bagaimana cara mendapatkan
pemeriksaan pap smear?
|
||
9
|
Apakah anda mengetahui kontra indikasi dari pap
smear?
|
||
10
|
Apakah anda mengetahui tempat mendapatkan pelayanan
pap smear?
|
LEMBAR JAWABAN
No
|
Nama
|
J
|
A
|
W
|
A
|
B
|
A
|
N
|
|||
1
|
A
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
2
|
B
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
C
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
4
|
D
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5
|
E
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
6
|
F
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
7
|
G
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
8
|
H
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
9
|
I
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
10
|
J
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
11
|
K
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
12
|
L
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
13
|
M
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
14
|
N
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
15
|
O
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
16
|
P
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
17
|
Q
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
18
|
R
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
19
|
S
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
20
|
T
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar