Halaman

Selasa, 19 Maret 2013

Mantan Itu Nggak Penting Untuk Diingat

ShutterStock.com



Masih ada saja curhatan yang sering berkaitan dengan sulitnya melupakan mantan. Memangnya, mantan itu siapa sih sampai dengan hebatnya bisa mengacaukan hidup kita?
Mengingat mantan hanya buang waktu saja apabila Anda masih teringat pada mantan yang bisa saja saat ini sudah berbahagia dengan kekasih barunya. Bahwa, sia-sia air mata itu jatuh di saat ia mungkin sudah tak mengingat kita. Huft!
  
Your life become a disaster

Saat mantan masih menjadi 'wallpaper' di dalam hidup, Anda akan merasa hidup Anda bagaikan bencana. Lihat saja, bagaimana Anda merasa tidak tenang akibat hal-hal yang disebabkan oleh sang mantan.
Bangun tidur Anda membuka Facebook dan Twitternya, stalking dan berdebar-debar berharap menemukan kalimat yang menurut Anda bisa dijadikan bahan balikan. Dan deg-degan takut apabila sudah ada nama lain yang saling mention mesra dengannya.
Anda jadi selalu ingin tahu, dengan siapa ia berinteraksi di saat Anda tak lagi di sisinya. Kalau dipikir lagi, apa sih gunanya Anda melakukan hal itu? Bukankah hubungan Anda dan dia sudah usai?

Mantan bikin Anda galau dan gloomy sepanjang hari
Semua orang mempertanyakan ke manakah senyum ceria yang pernah menghiasi wajah Anda dulu. Senyum itu telah ditelan oleh sang mantan. Duh!
Percayalah bila hidup Anda terus-terusan begini, Anda akan dijauhkan dari rejeki dan nasib baik. Bagaimana tidak? Baru saja ada teman yang ingin mengajak Anda makan malam di luar, dia sudah mundur teratur saat melihat wajah Anda yang tak ada semangatnya.
Dan, apabila Anda juga gemar menggalau di akun social media, teman-teman Anda juga akan merasa risih dan mulai menjauh karena sebal terhadap Anda yang tak kunjung move on.

Susahnya dapat kekasih baru
Anda mengeluh, hingga saat ini Anda tak kunjung juga mendapat kekasih baru. Bagaimana bisa mendapat kekasih baru apabila segala sesuatunya Anda masih mengingat si mantan.
Ingatlah, life must go on. Anda tak bisa membiarkan orang baru masuk ke dalam hidup Anda apabila masih ada yang lama tinggal di sana. Yang ada malah Anda akan semakin dijauhi dan merasa kesepian. Makin sengsara kan?

Mantan bikin berat badan Anda naik
Ada sih yang kehilangan berat badan cukup banyak setelah putus dari si mantan. Namun tak jarang mereka yang akhirnya melampiaskan perasaannya dengan gila-gilaan makan. Alhasil, tubuhpun jadi mengembang. Berat badan naik tak dapat terkontrol.
Nah, kalau sudah begini kan Anda juga yang akan rugi. Status tak kunjung berganti, tubuh makin tak sehat karena berat badan naik.

Anda melewatkan banyak hal seru
Karena Anda lebih banyak menghabiskan waktu dengan tenggelam dalam ingatan mantan, Anda jadi kehilangan banyak hal seru bersama sahabat-sahabat Anda. Entah itu sekedar acara nongkrong, nonton, makan bareng, banyak hal seru itu tergeser semua karena satu orang. Ya, satu orang yang menghancurkan hidup Anda.
Apa untungnya? Tidak ada sama sekali. Mantan hanya akan membuat hidup Anda menjadi gelap dan suram.
So, move on ladies. Dunia belum berakhir sekalipun Anda dan dia akhirnya harus berpisah dan mengucap kata putus. Ingatlah bahwa dia bukan satu-satunya pria di dunia ini yang pantas mendapatkan cinta Anda.



Penyebab kurang konsentrasi

Setiap orang pasti pernah mengalami stres. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang status usia. Berikut adalah pemicunya: Kadar Hormon Rendah Pikiran mudah buyar adalah sinyal bahwa Anda mungkin kekurangan vitamin atau hormon, terutama jika dibarengi dengan rasa lelah luar biasa. "Jika ada kekurangan pada hormon tiroid, metabolisme jadi melambat sehingga mengurangi aliran darah dan fungsi sel di berbagai bagian otak," kata Dr Orford, Staf Ahli dari Mayo Clinic, Preventive Medicine Division, di Scottsdale. Lakukan ini: Buatlah janji dengan dokter Anda untuk sekadar berkonsultasi. Setelah itu, buat daftar setiap kali ada perubahan gangguan kesehatan untuk membantu mendeteksi sumber masalah terkait gangguan konsentrasi. "Anda juga dapat melakukan pemeriksaan medis lebih komprehensif, termasuk tes darah," kata Dr Orford. Di samping itu, Anda juga dapat meminta dokter untuk menguji faktor risiko kardiovaskular, seperti hipertensi, kolesterol, sindrom metabolik atau pradiabetes. Pasalnya, jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan penurunan kognitif. Hormon Sudah Rusak Sulit untuk berkonsentrasi adalah keluhan paling umum dari perempuan yang mengalami perimenopause, kata Kimberly Pearson, MD, seorang psikiater di Massachusetts General Hospital Center, Women Mental Health. Lakukan ini: Jika tanda-tanda lain menunjuk ke perimenopause (hot flashes, berkeringat di malam hari, kekeringan vagina), untuk jangka pendek pertimbangkan untuk menjalani terapi hormon pengganti. "Kebanyakan perempuan yang sudah melakukannya merasa seperti mendapatkan kembali ingatannya," katanya. Pengaruh Obat Beberapa obat-obatan tertentu seperti anti-depresan dapat memengaruhi suasana hati (mood) dan konsentrasi ketika Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsinya. Antihistamin, misalnya, obat penenang ini dapat memicu rasa kantuk yang cukup lama. Coba ini: Catat semua obat-obatan yang Anda konsumsi dan tanyakan kepada dokter Anda, apakah ada dari obat-obatan tersebut yang dapat menyebabkan gangguan konsentrasi. Rokok Selain merusak kesehatan secara umum, efek rokok juga dapat memengaruhi daya konsentrasi Anda. Semakin banyak dan lebih lama Anda merokok, materi abu-abu pada otak lebih cepat hilang. Bahkan, ketika mencoba berhenti merokok, Anda akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, kata Christopher Kahler, PhD, dari Brown University. "Ini adalah keluhan umum para perokok. Tetapi, Anda akan lebih mendapatkan lebih banyak keuntungan secara psikologis jika berhenti merokok," katanya. Lakukan ini: Semakin senang perasaan Anda ketika mencoba untuk berhenti, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk berhasil, kata Kahler. Intinya adalah bagaimana Anda bisa untuk meningkatkan suasana hati (mood). Makan Tidak Sehat Apa yang Anda makan berdampak besar pada kejernihan mental, kata Laura Middleton, PhD, asisten profesor kinesiologi di University of Waterloo di Ontario. Kebiasaan makan yang buruk meningkatkan risiko penyakit, seperti obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit lainnya yang dapat mengganggu fungsi kognitif dan memicu obesitas—membuat lebih sulit untuk tetap aktif, yang penting untuk kesehatan otak. Lakukan ini: "Jika itu baik bagi jantung dan sistem kardiovaskular, maka itu baik pula bagi otak," ungkap Middleton, yang menyarankan untuk berpegang pada prinsip-prinsip Diet Mediterania (diet tinggi ikan, sayuran, dan rendah makanan lemak jenuh dan diproses). Sibuk Pekerjaan yang menetap sepanjang hari di balik meja atau di belakang kemudi mobil jangan dianggap baik. Pekerjaan yang cenderung menetap dan tidak melibatkan aktivitas fisik dapat memengaruhi pikiran Anda. Agar pikiran tetap tajam, Anda harus tetap bergerak. Olahraga dapat meningkatkan produksi zat yang memperlambat pembentukan plak pemicu penyakit Alzheimer. "Butuhkan waktu beberapa minggu untuk dapat merasakan manfaatnya. Tetapi, setelah itu Anda akan mengalami perubahan positif dengan cepat," kata Middleton. Lakukan ini: Lakukan aktivitas kardiovaskular selama 30 menit dengan periode 3-5 kali dalam seminggu. "Jika Anda dapat melakukannya selama satu jam, itu bagus," kata Middleton, yang juga mengimbau untuk menyertakan latihan beban. Middleton dan rekan menemukan bukti bahwa dengan menjadi aktif sepanjang hari dapat membantu menjaga pikiran tetap tajam. Cemas Berlebihan Perasaan cemas yang berlebihan bisa menjadi penyebab Anda sulit berkonsentrasi. Sebab, dengan suasana hati yang gelisah, seseorang biasanya menjadi hiper-waspada dengan lingkungan sekitarnya. Lakukan ini: Jika Anda tidak bisa berkonsentrasi karena terlalu khawatir, berhenti melakukan pekerjaan dan lakukan sesuatu yang menyenangkan untuk menghapus ketegangan di kepala Anda, kata Susan Nolen-Hoeksema, PhD, profesor departemen psikologi di Yale. Cobalah untuk pergi jalan-jalan, mencoba resep baru, atau bermain dengan teman. Source : Sourceflame.blogspot.com

Senin, 18 Maret 2013

Asfiksia Neonatrum

ASFIKSIA NEONATUS Tujuan mermpelajari Asfiksia Neonatus adalah untuk mengetahui cara penanganan pada bayi dengan kegagalan nafas umur 0-29 hari. Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Hutchinson, 1967). Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia ini merupakan faktor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin (Gabriel Duc, 1971). Keadaan ini merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir. Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966) yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir akan memperlihatkan angka kematian yang tinggi. (http://novyana.wordpress.com/asfiksia-neonatorum/) Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi diantaranya: 1. Faktor ibu Hipoksia ibu dapat menimbulkan hipoksia janin dengan segala akibatnya. Hipoksia ibu ini dapat terjadi kerena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anastesia dalam. Kurangnya aliran oksigen ke plasenta dan janin menyebabkan gangguan aliran darah uterus dapat mengurangi aliran darah pada uterus. Hal ini sering ditemukan pada keadaan gangguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni, atau tetani uterus akibat penyakit atau obat, hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsi dan lain-lain. 2. Faktor plasenta Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Asfiksi janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta, dan lain-lain. 3. Faktor fetus Kompresi umbilikus akan mengakibatkan gangguan aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung, melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir dan lain-lain. 4. Faktor neonatus Depresi pusat pernafasan pada BBL dapat terjadi karena pemakaian obat anastesi atau analgetika yang berlebihan pada ibu secara langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan janin, traoma yang terjadi pada persalinan misalnya perdarahan intra cranial, kelainan kongenital pada bayi misalnya hernia diafragmatika, atresia atau stenosis saluran pernafasan, hipoplasia paru dan lain-lain. Penanganan Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi, yaitu : 1. Memastikan saluran terbuka - Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu diganjal 2-3 cm. - Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea. - Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk memastikan saluran pernafasan terbuka. 2. Memulai pernafasan - Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan - Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon pipa ETdan balon atau mulut ke mulut (hindari paparan infeksi). 3. Mempertahankan sirkulasi - Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara - Kompresi dada. - Pengobatan Pada asfiksia tingkat selanjutnya akan terjadi perubahan yang disebabkan oleh beberapa keadaan diantaranya : 1. Hilang sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi jantung. 2. Terjadinya asidosis metabolic akan mengakibatkan menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung sehingga menimbulkan kelemahan jantung. 3. Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan tetap tingginya resistensi pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah mengalami gangguan. Gejala klinis Bayi yang mengalami kekurangan O2 akan terjadi pernafasan yang cepat dalam periode yang singkat apabila asfiksia berlanjut, gerakan pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga menurun, sedangkan tonus neuromuskular berkurang secara barangsur-angsur dan memasuki periode apnue primer. Gejala dan tanda asfiksia neonatorum yang khas antara lain meliputi pernafasan cepat, pernafasan cuping hidung, sianosis, nadi cepat. Gejala lanjut pada asfiksia : 1. Pernafasan megap-magap dalam 2. Denyut jantung terus menurun 3. Tekanan darah mulai menurun 4. Bayi terlihat lemas (flaccid) 5. Menurunnya tekanan O2 anaerob (PaO2) 6. Meningginya tekanan CO2 darah (PaO2) 7. Menurunnya PH (akibat acidosis respiratorik dan metabolik) 8. Dipakainya sumber glikogen tubuh anak metabolisme anaerob 9. Terjadinya perubahan sistem kardiovaskular Manfaat mempelajari neonatus adalah agar lebih mengetahui tentang penyakit Neonatus pada BBL.